Internet sekarang ini bukan lagi hal yang baru untuk kita. Hampir semua orang di segala usia dari yang muda, anak - anak, orang dewasa bahkan orang tua pun dapat mengaksesnya dengan mudah. Biasanya kita ke warnet ataupun Hotspotan untuk mengakse internet tapi sekarang kita bisa mengakses internet di dalam rumah kita sendiri. Banyak sekali teknologi internet untuk rumah. Disini saya akan mencoba membahas tentang koneksi internet rumahan. Salah satu teknologi internet rumahan yang akan saya bahas adalah Broadband.
Apa itu Broadband??! Sebuah jaringan komunikasi yang lebar pitanya (bandwidth) dapat dibagi dan digunakan oleh sinyal (suara,data,video) secara bersama-sama. Jaringan tersebut dapat membawa berbagai sinyal dengan cara membagi-bagi dari kapasitas total pada media yang ada kedalam kanal-kanal yang terpisah satu dengan lainnya, dimana tiap kanal hanya beroperasi pada sebuah batas frekwensi yang spesifik (Tech Encyclopedia)
1. Teknologi DSL (Digital Subscriber Line)
DSL merupakan kumpulan teknologi-teknologi yang memanfaatkan bandwidth yang tidak digunakan pada jaringan telepon tembaga biasa yang telah lama ada untuk menghantarkan data digital berkecepatan tinggi. Koneksi DSL sangat mudah digunakan seperti halnya koneksi dial-up biasa. Namun, sifat dan kecepatannya seperti halnya koneksi leased line yang dapat selalu aktif selama koneksi ke sentral terminasi DSL masih aktif.
Teknologi DSL dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat bernama DSLAM (DSL Access Multiplexer). Perangkat inilah yang membuat media koneksi berjalan menggunakan teknologi DSL dan menjadi pusat terminasi. DSL biasanya menggunakan sinyal frekuensi dengan range yang cukup tinggi, yaitu hingga 1 MHz. Masing-masing tipe DSL berbeda-beda dalam hal penggunaan frekuensi. Sebagai contoh teknologi ADSL menggunakan frekuensi 20 KHz sampai 1 MHz.
Dengan bekerja pada frekuensi ini, ADSL tidak akan mengganggu sinyal suara yang juga dibawa dalam media ini. Jadi, pengguna masih tetap dapat melakukan peneleponan sementara koneksi Internet juga tetap berjalan. Lain halnya dengan DSL jenis Single-line
DSL yang menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal suara. Dengan spesifikasi ini, maka pelanggan DSL jenis ini tidak akan dapat melakukan peneleponan ketika ber-Internet.
Namun, teknologi DSL juga bukan tanpa kekurangan. Kekurangan pertama, teknologi DSL pada keadaan normal memiliki area coverage maksimal sebesar 5,5 km saja. Dengan adanya batasan ini, masih banyak area yang belum bisa dijangkau. Selain itu, tidak semua kantor sentral otomat (STO) dibuat untuk mendukung teknologi DSL, sehingga area-area tertentu belum bisa menikmatinya sampai terpasangnya perangkat DSLAM di STO tersebut.
Tipe-tipe DSL
Teknologi DSL memang berkembang cukup cepat. Dari perkembanganya itu, teknologi DSL terbagi-bagi menjadi lebih dari satu tipe. Semua tipe tersebut memiliki ciri khas dan keunggulannya masing-masing. Berikut ini adalah tipe-tipe koneksi broadband mengadopsi teknologi DSL yang umum digunakan saat ini:
- Asymmetric DSL (ADSL)
Yang dimaksud dengan kata Asymmetric DSL adalah teknologi ini memberikan kecepatan transfer data yang berbeda antara proses pengiriman data (upload) dan penerimaan data (download). Karena ketidaksamaan inilah, maka diberikan istilah Asymmetric untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih besar daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet khususnya untuk level pengguna akhir lebih banyak men-download.
Tipe DSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna level perumahan, di mana traffic menerima data lebih besar daripada melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk aplikasiaplikasi level pengguna akhir seperti misalnya melakukan download musik dan film, surfing, online games, menerima e-mail, dan banyak lagi. ADSL menyediakan koneksi upstream yang relative lambat karena biasanya koneksi ini hanya digunakan untuk melakukan permintaan data ke Internet. Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga servis ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga terjangkau oleh pengguna rumahan.
- Symmetric DSL (SDSL)
Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan koneksi yang memiliki spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis keduanya. Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok digunakan untuk keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke Internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman e-mail besarbesaran dengan attachment yang besar, melakukan upload informasi ke Internet, membuat web server, FTP server, dan banyak lagi. Biasanya servis jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok untuk keperluan perusahaan.
- G.SHDSL
Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur multi-rate (kecepatan yang dapat berbeda-beda), multi-service, dengan jarak jangkauan yang lebih panjang dari teknologi DSL yang lainnya, dan dapat dikuatkan sinyalnya sehingga dapat berjalan sangat jauh. G.SHDSL ini dapat memberikan penggunanya kecepatan transfer mulai dari 192 Kbps sampai dengan 2,3 Mbps. Teknologi ini diklaim dapat memberikan jarak jangkauan 30 persen lebih besar daripada teknologi DSL lainnya yang ada saat ini. Teknologi ini diharapkan nantinya dapat menggantikan implementasi dari SDSL yang ada saat ini.
- Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)
Dari namanya saja, mungkin Anda sudah dapat menduga bahwa teknologi DSL yang satu ini merupakan perpaduan fitur antara teknologi ISDN dengan DSL. Seperti halnya ISDN, IDSL menggunakan satu pair kabel untuk mentransmisikan data secara full duplex dengan kecepatan hingga 144 Kbps. IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang digunakan sebagai jalur leased line, dengan kata lain jalur ISDN BRI yang tidak perlu di-switch penggunaannya. Jalur IDSL ini tidak memiliki channel signaling seperti ISDN yang sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi dengan kecepatan 64 Kbps, 128 Kbps, atau 144 Kbps.
IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja, tidak seperti ISDN yang juga bisa digunakan untuk suara. IDSL sangat ideal untuk digunakan di kantor-kantor cabang karena sinyalnya bisa dikuatkan persis seperti ISDN. Sistem billing-nya juga tidak seperti ISDN karena IDSL biasanya dibanderol dengan harga tetap (Flat price).
- Very-high-data-rate DSL (VDSL)
VDSL dapat menghantarkan data penggunanya mulai dari 13 Mbps sampai dengan 52 Mbps downstream dan 1,5 hingga 2,3 Mbps upstream hanya dengan menggunakan satu pasang kabel tembaga twisted. Jarak jangkauan dari teknologi inilah yang menjadi kelemahannya, karena jarak maksimalnya hanya sejauh 1,3 km saja.
- High-data-rate DSL (HDSL)
Teknologi HDSL memiliki kecepatan transfer data yang sama dengan jaringan E1 saat ini. Maka dari itu, HDSL memang telah banyak digunkan oleh penyedia jasa jaringan untuk menggantikan jalur-alur E1 mereka yang relatif lebih mahal biaya penyediaannya. HDSL dapat beroperasi melayani penggunanya dalam jarak 3,6 km saja. Namun, repeater atau penguat dapat Anda pasang untuk memperpanjang jangkauannya.
Berikut ini adalah contoh Modem Stndar DSL :
Kelebihan (+) Kekurangan (-) 6) Info penting lainnya untuk modem untuk bekerja dengan baik adalah Virtual Path Identifier (VPI) dan Virtual Circuit Identifier (VCI), Anda perlu mengatur angka-angka ini dengan benar. Jika Anda mendapatkan modem dari ISP, kemungkinan besar sudah pra-dikonfigurasi dengan benar. Jika Anda tidak yakin, kita lihat pada VPI dan VCI yang umum digunakan oleh ISP yang berbeda. Ini adalah contohnya : 7) Juga jangan lupa untuk mengaktifkan setting DHCP pada modem, sehingga Anda dapat mengkonfigurasi komputer untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis di waktu berikutnya. (RV / ICTF)
1) Sambungkan port LAN modem DSL untuk kartu jaringan komputer dengan menggunakan kabel langsung melalui jaringan.
2) Baca manual modem, temukan alamat IP adreess default modem, setelah itu Anda perlu mengatur komputer dengan alamat IP dalam jaringan yang sama dengan modem, sehingga Anda dapat mengakses dan mengkonfigurasinya. Sebagai contoh, jika IP modem 192.168.1.1, saya menetapkan IP komputer 192.168.1.10 (Anda dapat mengatur 192.168.1.X, X nomor = antara 2 dan 254), netmask 255.255.255.0 dan gateway sebagai sebagai 192,168. 1.1.
3) Buka? web browser dan keynya dalam http://DSL-modem-default-IP (contoh: http://192.168.1.1) ke address bar, setelah itu tekan tombol Enter.
4) Layar modem logon akan muncul, ketik default username dan password Anda yang anda temukan di manual modem. Anda kemudian akan masuk ke halaman manajemen modem.
5) Pergi ke halaman konfigurasi yang benar dengan mengacu ke modem manual, kemudian mengatur mode operasi untuk PPPoE modus (mode routing) dan menyediakan username dan password koneksi internet (diberikan oleh ISP). Ini adalah suatu contoh:
8) Pada tahap ini Anda telah melakukan konfigurasi modem, modem harus dial dan terhubung ke Internet secara otomatis. Anda kemudian dapat mengakses Internet dari komputer Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar